Bantul, 19 Juli 2025 – Mahasiswa Universitas Diponegoro dari lima program studi, yaitu Frieda Estining Rahayu dari Program Studi Kesehatan Masyarakat, Aula Amalia Husna dari Program Studi Matematika, Jacinda Zabrina Pasya dari Program Studi Psikologi, Maria Prabunindya Sinaga dari Program Studi Hukum, dan Hilma Rahmuliza Maksum dari Program Studi Ilmu Pemerintahan berkolaborasi dalam program edukatif bertema “Gerakan 1 Hari 1 Telur: Ibu Hebat, Anak Sehat” sebagai bagian dari kegiatan penyuluhan multidisiplin 1 di Dusun Onggopatran, Kalurahan Srimulyo, Kecamatan Piyungan, Kabupaten Bantul.
Program ini difokuskan pada upaya preventif stunting dengan pendekatan edukatif dan berbasis pemberdayaan masyarakat melalui pembuatan dan pembagian booklet dengan tajuk “Pedoman Keluarga Hebat Bebas Stunting”. Booklet ini menyasar ibu rumah tangga sebagai pelaksana pemenuhan gizi anak, khususnya yang berfokus pada protein hewani. Materi dalam booklet ini dirancang secara komprehensif oleh mahasiswa dari berbagai latar belakang keilmuan dengan rincian konten meliputi: “Sekilas Mengenai Stunting dan Protein” oleh Frieda Estining Rahayu, “Perhitungan Kebutuhan Protein Harian Anak” oleh Aula Amalia Husna, “Stunting sebagai Pelanggaran Hak Anak” dan “Negara Hadir untuk Anak” oleh Maria Prabunindya Sinaga, “Peran Pola Asuh Orang Tua dalam Pencegahan Stunting” oleh Jacinda Zabrina Pasya, serta “Tata Kelola Puskesmas dalam Pencegahan Stunting” oleh Hilma Rahmuliza Maksum.
Sebanyak 15 eksemplar booklet dibagikan kepada ibu rumah tangga yang hadir dalam kegiatan penyuluhan. Antusiasme warga menunjukkan bahwa materi yang disampaikan berhasil membangkitkan kesadaran akan pentingnya pemberian protein bagi tumbuh kembang anak. Booklet ini diharapkan menjadi panduan praktis yang dapat digunakan secara mandiri oleh ibu rumah tangga dalam kehidupan sehari-hari, tanpa ketergantungan terhadap pendampingan langsung dari mahasiswa. Lebih dari sekadar intervensi secara sementara, keberlanjutan program ini bertumpu pada pemanfaatan sumber daya lokal, seperti telur, susu, dan daging dari hasil ternak, serta integrasi informasi ke dalam kegiatan posyandu rutin dan program kesehatan desa. Dengan melibatkan kader posyandu, diharapkan tumbuh kesadaran kolektif mengenai pentingnya gizi anak dan mendorong penurunan angka stunting secara berkelanjutan. Program ini menjadi wujud nyata kontribusi mahasiswa dalam mendukung target nasional percepatan penurunan stunting melalui edukasi yang kontekstual, kolaboratif, dan berkelanjutan.

Dalam mewujudkan kebutuhan gizi tercukupi, pembagian paket benih tanaman sayur dilakukan dalam kegiatan penyuluhan “Gerakan 1 Hari 1 Telur: Ibu Hebat, Anak Sehat” oleh Talita Sifera Ivonilakandi dari Program Studi Agroekoteknologi. Benih tanaman sayur yang dibagikan terdiri atas tanaman bayam, sawi, kangkung, terong hingga tomat. Paket benih tanaman sayur dilengkapi dengan tahapan budidaya secara singkat hingga manfaat dari tanaman sayur tersebut. Sebanyak 32 paket benih tanaman sayur telah berhasil dibagikan kepada peserta kegiatan penyuluhan yakni ibu rumah tangga. Pengadaan kegiatan pembagian benih tanaman sayur bertujuan untuk menjadi langkah kecil yang berdampak besar bagi ibu rumah tangga dalam menyediakan sayuran segar setiap hari sehingga dapat menambah asupan gizi keluarga.

Mahasiswa KKN-T Tim 133 Universitas Diponegoro, Valentino Volta Fernando Membuat Poster Edukasi Pencegahan Stunting: “Makan Sehat, Tumbuh Kuat, Masa Depan Hebat!” di Rumah Baca Ngudi Kawruh dan SD Negeri Payak.
Melalui program preventif lainnya, Valentino Volta Fernando dari Program Studi Ilmu Pemerintahan membuat sebuah poster edukasi Pencegahan Stunting berjudul “Makan Sehat, Tumbuh Kuat, Masa Depan Hebat!”, dalam rangka untuk meningkatkan kesadaran masyarakat mengenai pentingnya gizi seimbang dan pencegahan stunting pada anak. Karya ini memuat informasi penting mengenai stunting yang berkaitan tentang kondisi gagal tumbuh pada anak akibat kekurangan gizi kronis, terutama dalam 1000 Hari Pertama Kehidupan. Dampak stunting tidak hanya memengaruhi pertumbuhan fisik anak, seperti tinggi badan di bawah standar, melainkan juga berdampak pada perkembangan mental, kepercayaan diri, serta kemampuan belajar.
Poster ini dibuat dengan bahasa yang sederhana dan visual yang menarik, sehingga dapat dengan mudah dipahami oleh berbagai kalangan, termasuk anak-anak dan orang tua. Melalui karya ini, diharapkan masyarakat untuk mulai peduli terhadap pola makan sehat, menjaga kebersihan lingkungan, memberikan perhatian sejak masa kehamilan, rutin memeriksakan kesehatan ibu dan anak. serta menekankan bahwa bayi yang lahir dari ibu yang kekurangan gizi memiliki risiko lebih tinggi mengalami stunting, sehingga pemenuhan asupan gizi sejak dalam kandungan menjadi sangat penting.
Poster ini telah resmi dirilis dan dipasang di beberapa titik strategis di wilayah Kalurahan Srimulyo, di antaranya Rumah Baca Ngudi Kawruh dan SD Negeri Payak. Penempatan di lokasi tersebut diharapkan dapat menjangkau lebih banyak masyarakat, sekaligus memperkuat pesan bahwa pencegahan stunting merupakan tanggung jawab bersama demi masa depan anak-anak yang lebih baik.

Selain itu, Ahmad Fachri Ash-Shiddiqi dari Program Studi Teknik Mesin turut memperkenalkan alat inkubator telur sederhana kepada ibu rumah tangga sebagai solusi inovatif dalam mendukung pemenuhan gizi keluarga. Inkubator ini dibuat dari bahan-bahan yang mudah ditemukan dan berbiaya rendah, seperti kardus, lampu pijar, dan termometer. Dalam sesi penyuluhan, ia menjelaskan cara pembuatan, prinsip kerja alat, serta pengaturan suhu dan kelembaban yang tepat untuk memastikan proses penetasan berjalan optimal. Ibu-ibu rumah tangga yang hadir tampak antusias karena alat ini memungkinkan mereka untuk menetaskan telur secara mandiri di rumah, tanpa bergantung pada teknologi mahal.
Teknologi sederhana ini diharapkan dapat menjadi langkah nyata dalam menciptakan ketahanan pangan berbasis rumah tangga, khususnya melalui budidaya ayam rumahan sebagai sumber protein hewani. Selain mendukung upaya pencegahan stunting, penggunaan inkubator ini juga membuka peluang ekonomi skala kecil yang berkelanjutan bagi keluarga di Dusun Onggopatran.